Pendapatan Negara di Papua Barat Meroket Capai Rp323,53 Miliar

Pendapatan Negara di Papua Barat Meroket Capai Rp323,53 Miliar

Realisasi Pendapatan APBN di Papua Barat dan Papua Barat Daya Capai 9,12 Persen

Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) mencatat realisasi pendapatan APBN di Papua Barat dan Papua Barat Daya mencapai Rp323,53 miliar pada periode Januari-Februari 2024. Pencapaian ini setara dengan 9,12 persen dari target sebesar Rp1,68 triliun.

Kontribusi Pajak Dalam Negeri

Pajak dalam negeri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan APBN, sebesar Rp241,69 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari pajak penghasilan (PPh) nonmigas sebesar Rp143,02 miliar, diikuti oleh pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar Rp94,62 miliar.

Kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Selain pajak dalam negeri, sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga berkontribusi sebesar Rp80,69 miliar atau 29,32 persen dari target. Kinerja PNBP ditopang oleh pendapatan badan layanan umum (BLU) yang mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp17,89 miliar, dibandingkan Rp5,28 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kontribusi Sektoral terhadap Pendapatan Negara

Terdapat lima sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap pendapatan negara, yaitu administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran. Dari kelima sektor tersebut, sektor administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib mengalami kontraksi sebesar 46,43 persen, sementara sektor konstruksi terkontraksi sebesar 79,33 persen.

Sektor yang Tumbuh Positif

Sementara itu, tiga sektor lainnya mengalami pertumbuhan positif, yaitu sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 18,52 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 25,56 persen, serta industri pengolahan sebesar 18,08 persen. Pertumbuhan positif ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas perdagangan, pertambangan, dan kegiatan pengolahan seperti industri migas, kayu lapis, kelapa sawit, dan semen.