Prakiraan USD/JPY: Prospek Teknis Selasa - 2 April 2024

Prakiraan USD/JPY: Prospek Teknis Selasa - 2 April 2024

USD/JPY Tetap Dipengaruhi oleh Kenaikan Imbal Hasil Obligasi

Prospek USD/JPY

USD/JPY berpotensi menembus 152,00 karena investor menantikan data ekonomi utama AS dan pidato pejabat Federal Reserve. Kenaikan imbal hasil obligasi dan harga minyak mentah meningkatkan tekanan untuk terobosan bullish pada USD/JPY, yang kini dibatasi tepat di bawah angka 152,00. Apakah pasangan mata uang ini akan akhirnya menembus untuk meningkatkan tekanan pada otoritas Jepang untuk mendukung mata uangnya?

Promosi Exness

Untuk pengalaman trading yang andal dan nyaman, pertimbangkan Exness, broker terkemuka dengan platform perdagangan canggih, spread ketat, dan dukungan pelanggan yang luar biasa. Daftarkan akun Anda hari ini dan manfaatkan penawaran eksklusif kami!

USD/JPY Gearing up untuk Breakout?

Analisis Teknis USD/JPY

USD/JPY telah berkonsolidasi dalam pola segitiga naik yang bullish di bawah level 152,00. Potensi penembusan di atas level ini tampak akan terjadi, meskipun upaya penurunan nilai oleh pejabat Jepang. Jika USD/JPY menembus lebih tinggi, target berikutnya bisa jadi 153,00, diikuti oleh 154,00 dan 155,00. Dukungan di sisi negatifnya berada pada 150,80, 150,00, dan 149,00.

Imbal Hasil Obligasi Mendukung Prospek USD/JPY

Kenaikan imbal hasil, dengan imbal hasil 10-tahun mencapai level terbaik sejak November, mendukung dolar AS. Data ekonomi yang positif dan kekhawatiran inflasi akibat kenaikan harga minyak mentah lebih lanjut meningkatkan sentimen positif terhadap dolar. Meskipun Bank of Japan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, investor mengabaikannya, yang menyebabkan USD/JPY mencapai level tertinggi sejak 1990.

Data Penting yang Akan Datang

Sepanjang minggu ini, pasar mengantisipasi lebih dari 10 pidato Federal Reserve dan laporan ketenagakerjaan, termasuk data penggajian non-pertanian dan tingkat pengangguran pada hari Jumat. Volatilitas dapat terjadi karena data yang akan datang berpotensi memengaruhi kebijakan Fed.